MY SISTER KEPPER

kali ini gue mau review novel yang sudah kita saksikan di bioskop MY SISTER KEEPER. berhubung gue udah baca novelnya sebelum gue nonton gue agak kecewa sama ending yang ada di film. ya tapi apa boleh buat, kita nggak bisa ngebandingin atara film dan novelnya karen itu salah satu perbedaan yang sangat signifikan (berat ya kata-kata gue, tenang gue aja bingung nulis apa). mungkin kalo lo nonton filmnya, lo bakal nggak dapet feel nya. tapi kalo lo baca novelnya beeeeeehh, ngena banget. penulisannya cerdas, dan diambil dari beberapa sisi. percaya deh pertama lo baca pasti bingung dan nggak ngerti, jelas beda yang sama gue langsung ngerti (karena gue bacanya dari belakang ke depan -,- ).perlu gue tekankan kalau kali ini gue merevie NOVEL bukan FILM. oke, this is it!

novel ini bener-bener nggak bisa duga kejadiannya. gimana bisa seorang anak perempuan (Anna)berumur 13 tahun menuntut orang tuanya atas hak kepemilikan organ tubuhnya. jadi, si Anna ini ternyata anak yang sengaja di perkirakan kelahirannya karena kakak perempuannya Kate menderita leukimia. dari kecil Anna sudah mentranfusikan sebagian organ tubuhnya untuk dipakai Kate. sampai pada akhirnya, Kate sedang membutuhkan ginjal. Anna akhirnya menyewa pengacara untuk mempertahankan haknya. refleks dong nyokapnya (kebetulan dia mantan pengacara yang udah berenti karena mengurus Kate yang sakit) kaget, karena selama ini Anna sama sekali tidak menyinggung ketidaksediaannya karena mendonorkan bagian tubuhnya untuk Kate. nyokapnya marah, nah selama berjalannya persidangan Anna tinggal dirumah dinas bokapnya yang bekerja sebagai pemadam kebakaran.
selama itu juga nyokapnya marah dan kesal. dia sangat menyayangi Kate dan sangat kaget atas tindakan berani yang diambil oleh Anna. bokapnya juga sadar kalau dia dan istrinya seperti menolak takdir yang diberikan Tuhan bahwa anaknya Kate sudah menderita Leukimia semenjak kecil. maka mereka melahirkan Anna yang susunan genetiknya sudah disamakan oleh punya Kate. itu bertujuan untuk pendonoran.
bokapnya si Anna nih udah bilang sama nyokapnya kalo sekarang mereka udah nggak bisa maksa Anna lagi. tapi tetep aja nyokapnya kesel dan sama sekali nggak terima.
oia lupa, mereka ini tiga bersaudara. ada kakak cowo si Anna yang gue lupa  namanya (maklum buku orang jadi nggak bisa gue cek). nah, si Anna ini ditolongin kakaknya yang cowo itu ke pengacara.
balik lagi ke Anna. pengacara itu kaget karena mengetahui Anna ingin menuntut orangtuanya sendiri.tapi, akhirnya di bantuin juga walau dengan uang imbalan yang sedikit. Anna sengaja menjual arlojinya untuk menyewa pengacara.
sampai akhirnya, kasus pun berjalan dan mereka melakukan persidangan. orang tua Anna (nyokapnya) sangat terpojok karena menjadi saksi. pengacara Anna tersebut memang sangat ahli dan terkenal di bidangnya jadi dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk melakukan pekerjaannya.
singkat cerita terungkaplah semua kebenaran. ternyata apa yang dilakukan oleh Anna adalah SURUHAN KATE. Kate merasa sudah lelah karena terus-menerus sakit-sakitan. jadi dia menyuruh Anna untuk menuntut orang tuanya. awalnya Anna sangat berat menyetujui suruhan dari kakak perempuan yang sangat amat dia cintainya itu, tapi dia seperti tidak bisa menolak suruhan Kate. motif dari Kate menyuruh itu tidak lebih dari dia ingin bertemu dengan mantan pacarnya yang sudah meninggal yang menderita penyakit yang sama.
nah, gue nggak tau itu gimana deh. gue juga lupa detailnya, hehehe. harap maklum. udah lama banget gue baca ini novel. Anna sama bokapnya lagi mau kerumah sakit (kalo nggak salah), kecelakaan. dan parahnya lagi, Anna kritis. dokter mengatakan kalau sebagian dari otaknya Anna sudah mati. dan yang sebenarnya Anna sudah tidak dapat ditolong lagi kalau alat-alat medisnya di cabut dari tubuhnya. semua panik dan sedih tentunya. mengetahui itu, pengacaranya datang dan memberikan hak atas seluruh tubuh Anna yaitu organ-organ dalamnya untuk didonorkan kepada Kate.dan FINALLY, Anna meninggal dan mendonorkan seluruh organ tubuhnya untuk kakaknya Kate. sekarang Kate sudah sehat dan sembuh total.
sekian review dari buku ini, dan sangat sangat mohon maaf kalau kurang atau salah karena gue emang bener-bener udah lama ngebaca ini buku. dan baru kepikiran untuk mereview bukunya setelah menonton lagi filmnya di tv.
makasih atas kunjungannya, semoga tidak kapok
salam manis semanis madu dari saya :)